Aksi Penanaman Pohon di Gunung Merapi oleh Swedia, Latvia dan Norwegia Dukung Eco and Sustainable Tourism Indonesia

By Admin

nusakini.com--Melalui penanaman pohon di kawasan Gunung Merapi, sebanyak 14 orang Travel Agents dan Tour Operator dari negara Swedia, Latvia dan Norwegia ikut serta mendukung dan mengembangkan konsep Eco and Sustainable Tourism yang saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian aktivitas Familiarization Trip (FAM TRIP) yand dilakukan oleh KBRI Stockholm, KBRI Oslo dan Kementerian Pariwisata Indonesia belum lama ini.

Aksi penanaman pohon yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sleman ini merupakan bagian untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan merupakan salah satu konsep pariwisata yang menjadi trend bagi para wisatawan dari negara-negara di kawasan Nordik dan Baltik, khususnya Swedia, Latvia dan Norwegia. 

Sebanyak 20 pohon ditanam di area bunker Gunung Merapi, yang terdiri dari 5 jenis pohon yakni Pohon Beringin, Pele, Daun Salam, Puspa, dan Sengon. Diperkirakan pohon yang ditanam saat ini akan tumbuh berkembang menjadi besar dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun, dan dapat menambah keanekaragaman tumbuhan di kawasan Gunung Merapi, yang pada tahun 2010 lalu sempat meletus dan mengeluarkan lava panas yang merusak pepohonan dan kawasan hutan di area sekitar Gunung Merapi. 

Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia, Bapak Bagas Hapsoro, menyampaikan apresiasi atas inisiatif para Travel Agent dan Tour Operator peserta FAM TRIP ini, dan menekankan pentingnya upaya-upaya intensif dan kolaboratif antara para pelaku industri pariwisata dan para wisatawan baik asing maupun mancanegara, untuk turut serta berkolaborasi dalam pengembangan eco and sustainable tourism, khususnya di kawasan-kawasan wisata unggulan Indonesia. 

Para peserta FAM TRIP menyampaikan bahwa konsep Eco and Sustainable Tourism menjadi nilai tambah dalam paket-paket perjalanan wisata yang mampu menarik perhatian para calon wisatawan utamanya dari kawasan Nordik dan Latvia, dimana masyarakatnya memiliki perhatian besar terhadap isu-isu keberlangsungan dan pelestarian lingkungan hidup.  

Don Jayatilake, Managing Director Orient Tours Swedia, yang menjadi salah seorang peserta FAM TRIP dan salah satu inisiator kegiatan penanaman pohon ini menyampaikan bahwa potensi untuk meningkatkan arus masuk wisatawan dari kawasan Nordik dan Baltik sangat besar, terutama karena Indonesia memiliki berbagai potensi pariwisata unggulan yang sangat unik, menarik, pemandangan indah dan memiliki nilai tradisi dan kekayaan budaya yang beragam. 

Kegiatan FAM TRIP yang berlangsung dari tanggal 22 sampai dengan 30 November 2017 ini ditujukan untuk memperkenalkan obyek-obyek wisata unggulan Indonesia serta venue pelaksanaan konferensi, pertemuan dan pameran internasional (MICE) khususnya di 3 kota, yakni Jakarta, Yogyakarta dan Bali. 

Asisten Deputi Promosi dan Pemasaran Pariwisata Manca Negara Kawasan Amerika, Eropa dan Timur Tengah, Ibu Nia Niscaya, menyampaikan bahwa kegiatan FAM TRIP merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menggandeng para pelaku usaha industri pariwisata dari negara-negara asing dalam menyusun paket-paket perjalanan wisata Indonesia yang menarik, untuk meningkatkan arus masuk wisatawan asing ke Indonesia. 

Kawasan Nordik dan Baltik memiliki potensi besar untuk digarap dengan intensif, dikarenakan adanya kecenderungan dan minat para masyarakat di kawasan tersebut untuk berlibur mengunjungi destinasi-destinasi wisata yang unik dan menarik, terutama kawasan yang memiliki keindahan alam dan menawarkan aktifitas pariwisata yang ramah lingkungan. 

Selain kunjungan ke Gunung Merapi, para peserta FAM TRIP akan mengunjungi beberapa obyek wisata menarik lainnya di Yogyakarta, yakni Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Mendut, Malioboro, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, serta melihat demonstrasi pembuatan batik Indigo yang menggunakan bahan pewarna alami di Galeri Batik Jawa.  

Seluruh obyek wisata tersebut mendatangkan kekaguman tersendiri bagi para peserta FAMTRIP, terutama kegiatan menyaksikan matahari terbit di Candi Borbudur. Walaupun peserta harus berangkat dari pagi-pagi buta dan melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk mencapai Candi Borbudur, namun semuanya terbayar dengan suguhan pemandangan alam yang indah dan aktifitas melihat matahari terbit di puncah candi Borobudur yang megah. 

Rangkaian kegiatan di Yogyak​arta dilengkapi pula dengan kunjungan ke kawasan Jogja Expo Centre, untuk melihat fasilitas pertemuan berskala internasional di kota Yogyakarta, yang mampu menjadi tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan berskala internasional. (p/ab)