Akselerasi Ekonomi Digital Tingkatkan Kesejahteraan

By Admin


nusakini.com - Jakarta – Sektor informasi dan komunikasi tumbuh paling tinggi diantara lapangan usaha lain. Pada Triwulan I tahun 2018, sektor ini tumbuh sebesar 8.7%. Kesimpulan ini berdasarkan data perkembangan ekonomi Indonesia yang dikeluarkan Kementerian PPN/Bappenas.

Data tersebut membawa pada kesimpulan bahwa ekonomi digital menjadi salah satu potensi yang dirasakan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah membangun sentra-sentra ekonomi baru melalui penciptaan dan pengembangan ekonomi digital sejak beberpa tahun lalu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) misalnya, melaksanakan beberapa program terkait hal ini. Gagasan itu diantaranya Program 1.000 Startup Digital, Program 8 Juta UMKM Go Online dan Program Petani dan Nelayan Go Digital, serta mendorong lahirnya unicorn startup baru. 

Berkembangnya sektor ekonomi digital ini tidak lepas dari perubahan peran pemerintah. Pemerintah yang selama ini sebagai regulator berubah peran menjadi fasilitator dan akselerator. Inilah yang diyakini memegang peran penting dalam pengembangan ekonomi digital.

“Sejak pemerintahan baru, pemerintah tidak lagi berperan sebagai regulator tapi lebih kepada fasilitator dan akselerator,“ ujar Menteri Rudiantara, dalam Obrolan Santai Laporan 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi JK, di Auditorium BPPT Jakarta, Senin malam (22/10/2018).


Fasilitator dan akselerator

Peran pemerintah sebagai fasilitator dan akselerator terlihat dalam beberapa kebijakan, mulai dari penyederahaan perizinan di sektor telekomunikasi, penyiaran dan pos. “Kami di Kementerian Kominfo menyederhanakan regulasi. Dari 36 jenis perizinan kita sederhanakan menjadi 5 jenis perizinan. Izin prinsip disampaikan kayak laundry same day service, semua disederhanakan, kalau ngga perlu izin ngapain datang ke kantor saya,“ ujar Rudiantara.

Peran fasilitasi ditunjukan Menteri Kominfo melalui adopsi teknologi 4G yang berlangsung lebih cepat juga kebijkaan afirmatif melalui Program Palapa Ring yang bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia. “Di ruangan ini, di Jakarta dan Bali kita bisa menikmati akses 7 Mbps tapi saudara kita di Papua dan Maluku hanya menikmati 1/3 kecepatan kita. Tahun 2019 tidak ada satu kabupaten yang tidak terhubung dengan internet kecepatan tinggi,” ungkap Menteri Rudiantara. 

Sedangkan akselerasi yang dilakukan pemerintah terlihat dalam upaya melahirkan unicorn baru di Indonesia. Saat ini sudah ada empat unicorn yaitu Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.

“Pemerintah berharap pada tahun 2019 akan ada lima unicorn di Indonesia, untuk itu Kementerian Kominfo melalui program Next Indonesia Unicorn (red.NextIcorn) berperan mempertemukan startup digital dengan venture capital dan investor dari berbagai negara,” ujar Menteri Rudiantara.

Program NextIcorn bertujuan mempertemukan startup Indonesia yang telah melalui proses kurasi ketat dan berpotensi besar bagi pemodal dengan para investor global yang memiliki reputasi serta riwayat pernah melahirkan unicorn-unicorn dunia. NextIcorn telah digelar kedua kalinya pada 13-14 Oktober 2018 dimana tercatatat ada 108 startup Indonesia dan 125 investor dan pemodal ventura hadir.

Perubahan peran pemerintah serta perkembangan teknologi diyakini mengambil peran besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan diharapkan mampu mewujudkan target Indonesia sebagai negara digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada Tahun 2020.
 

Perekonomian dalam kondisi baik

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan bahwa satu komitmen pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo adalah pembangunan ekonomi dan daya saing.

Moeldoko menambahkan, saat ini di tengah kondisi ekonomi dunia yang bergejolak, perekonomian Indonesia berada dalam kondisi baik. Dalam kurun empat tahun kondisi ekonomi dikelola dengan baik dan penuh kehati-hatian.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga stabil di kisaran 5 persen dan terus meningkat. Pada 2014, ekonomi tumbuh 5.02 persen, dan semester 1 tahun 2018 telah mencapai 5.17 persen.

KSP Moeldoko menambahkan, inflasi juga terkendali dimana tingkat inflasi turun menjadi 2.88% di September 2018. “Alhasil, stabilitas harga terkendali, menjaga daya beli masyarakat dan memberi ruang gerak usaha,” ujarnya dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 Edisi 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Selasa (23/10/2018). (p/ma)