Agar MPP Lebih ‘Nendang’, Pemda Belajar ke Azerbaijan

By Admin

nusakini.com--Menindaklanjuti penandatanganan MoU Indonesia dengan Azerbaijan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan sejumlah pemerintah daerah mengikuti Training for Trainers (ToT) di ASAN Xidmat Center 3, Azerbaijan. Hal ini dilakukan untuk mendorong dan meningkatkan kualitas pelayanan Mal Pelayanan Publik (MPP) di berbagai daerah. 

Asdep Koordinasi Pelaksanaan, Kebijakan, dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah I Kementerian PANRB Noviana Andrina mengatakan, pemerintah daerah diharapkan bisa menyerap dan pengetahuan dan pengalaman dari negara tersebut mengenai ASAN Xidmat. “Kegiatan ini dilakukan untuk transfer knowledge penyelenggaraan pelayanan terintegrasi di Azerbaijan,” ujarnya di Azerbaijan yang dihubungi via telepon, Kamis (05/07). 

Dikatakan, Azerbaijan memiliki kisah sukses dalam membuat perubahan layanan yang radikal dalam pelayanan publik melalui ASAN Xidmat. Pelayanan publik terintegrasi dengan baik sehingga masyarakat mendapatkan layanan tanpa harus dipusingkan dengan prosedur yang berbelit, panjang dan lama. “Inovasi ini yang mengilhami Kementerian PANRB dalam mendorong pembangunan Mal Pelayanan Publik,” ujarnya. 

ToT yang berlangsung tanggal 4 – 6 Juli 2018 ini diharapkan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam melakukan integrasi unit-unit pelayanan yang terlibat dalam mal pelayanan publik. 

Peserta dari pemerintah daerah yang ikut serta antara lain Bupati Belu, NTT Willybrodus Lay, Asisten 3 Sekda Kota Padang Didi Aryadi, Kadinas DPMPTSP Kota Padang Rudy Rinaldy, Sekda Kota Pekanbaru Mohd. Noer MBS, Kadinas DPMPTSP Kota Pekanbaru Muhammad Jamil, Kadinas DPMPTSP Kab. Badung I Made Agus Aryawan, Kadinas DPMPTSP Kota Denpasar Made Kusuma Diputra. Kadinas DPMPTSP Kota Samarinda Akhmad Maulana Karuddin. Selain itu, Kepala Seksi DPMPTSP DKI Jakarta Salman Al Farisi, Kepala Seksi DPMPTSP DKI Jakarta Muhammad Lutifu, Kepala Seksi DPMPTSP Kab Badung I Gede Suparta, Kepala Seksi DPMPTSP Kab. Belu Gregorius Suri. 

Peserta juga berkesempatan melihat dan belajar langsung layanan publik di ASAN Xidmat. Pemda peserta ToT ini ada yang sudah membangun MPP, ada juga yang tengah dan akan membangun MPP di wilayahnya masing-masing. Dengan melihat langsung ASAN Xidmat, akan memberikan banyak pemahaman tentang bagaiamana membangun sistem pelayanan publik terintegrasi. 

Selain ke Azerbaijan, peserta juga mengunjungi Public Service Hall (PSH) di Georgia, yang mampu mengubah iklim investasi yang tidak ramah menjadi negara yang ramah investasi. 

PSH Georgia mampu meningkatkan ranking Ease of Doing Business (EoDB), tahun 2017 dari ranking ke-16 ke posisi 9 pada tahun 2018. MPP di Indonesia juga diharapkan memiliki daya gedor EODB seperti di Georgia, sehingga target Presiden Joko Widodo dapat tercapai, yakni menduduki ranking 40 dimana saat ini masih di urutan 72. “Kehadiran MPP di Indonesia juga diharapkan membuat perubahan seperti itu,” imbuh Noviana Andrina. (p/ab)