90 Inovator Muda Ethiopia “Mondok” 14 Jam Di KBRI Addis Ababa

By Abdi Satria


nusakini.com-Addis Ababa-Setelah Duta Besar Al Busyra Basnur membuka acara “Ignite Africa Challenge” dengan menyampaikan keynote speech mengenai peran pemuda Indonesia dalam pembangunan nasional dan kemajuan dunia, sebanyak 90 pemuda Ethiopia “mondok” di Kedutaan Besar RI di Addis Ababa selama 14 jam, mulai pukul 7 pagi sampai pukul 9 malam, pada Sabtu lalu (30/6).  

Apa saja kegiatan mereka? Pemuda yang terdiri dari 25 tim tanding tersebut menyampikan presentasi dihadapan lebih 10 juri yang berasal dari Ethiopia dan luar Ethiopia, termasuk Ni Putu Angraeni dari KBRI Addis Ababa. Presentasi yang mereka sampaikan adalah gagasan dan pemikiran-pemikiran baru yang dituangkan dalam bentuk kegiatan dan proyek-proyek bermanfaat nyata yang sedang dan akan mereka lakukan. Mereka adalah para inovator muda Ethiopia.    

Ignite Africa Challenge adalah ajang adu pikir dan gagasan baru untuk mengatasi berbagai persoalan sosial, ekonomi, pendidikan dan lingkungan yang dihadapi masyarakat, khususnya di Ethiopia dan Afrika. Kegiatan itu diselenggarakan oleh ENPOV, sebuah organisasi terkemuka anak-anak muda kreatif Ethiopia yang didukung oleh KBRI Addis Ababa. 

Selain menunggu giliran menyampaikan presentasi masing-masing, kegiatan inovator muda Ethiopia itu selama “mondok” di KBRI antara lain menyaksikan pameran foto Indonesia, tour di KBRI dan Wisma Duta, memainkan alat-alat musik, serta menikmati hidangan yang disediakan KBRI Addis Ababa. 

Ketika berbincang-bincang dengan Duta Besar Al Busyra Basnur, pemuda Ethiopia itu menyampaikan bahwa Indonesia sebuah negara besar, maju dan penting. Namun, selama ini mereka belum tahu apa saja bentuk hubungan dan program kerjasama yang bisa mereka lakukan dengan Indonesia, terutama antar pemuda.  

Dari kontes adu pikir dan gagasan tersebut, tampil sebagai pemenang pertama tim Trash to Cash dengan proyek pembangunan rumah-rumah pengungsi di Ethiopia dari bahan daur ulang plastik. Pemenang kedua tim FFSA dengan proyek membangun kebun di sekolah-sekolah supaya murid cinta bertani dan bisa menikmati makanan dari kebun sendiri. Sementara itu pemenang ketiga tim Henon dengan proyek menggabungkan vertical farming dengan pemeliharaan ayam di tanah yang terbatas.  

“Dalam rangka mempererat hubungan dan kerjasama Indonesia-Ethiopia, khususnya dikalangan pemuda, pemenang pertama tersebut akan kita undang berkunjung ke Indonesia, dipertemukan dengan counterpart mereka serta stakeholders yang relevan”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur.  

“Pemuda Indonesia dan Ethiopia telah membentuk Asosiasi Pemuda Indonesia-Ethiopia yang diluncurkan di KBRI Addis Ababa tanggal 11 Juni 2019 lalu. Jadi, disamping KBRI Addis Ababa dan lembaga pemerintah, sudah ada pula counterpart pemuda Ethiopia yang akan menangani kunjungan mereka di Indonesia, yaitu asosiasi pemuda kedua negara tersebut”, tambah Duta Besar Al Busyra Basnur.  

“Dengan adanya forum ini, dan juga beberapa forum pemuda lainnya yang diselenggarakan oleh KBRI Addis Ababa pada bulan April dan Mei 2019 lalu, seperti 1st Indonesia-Ethiopia Entrepreneurs Forum, kita akan tingkatkan hubungan dan kerjasama Indonesia-Ethiopia terutama dikalangan pemuda”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur.  

“Saat ini ada dua tokoh pemuda Ethiopia, Markos Lemma dan Yosef masing-masing CEO dan Sekjen IceAddis yang juga founder Asosiasi Pemuda Ethiopia-Indonesia, sedang berada di Indonesia. Mereka akan bertemu dengan founder dan anggota Asosiasi Pemuda Indonesia-Ethiopia di Jakarta serta Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia, Prof. Admasu Tsegaye. Sementara itu, empat wartawan Ethiopia sekarang juga sedang berada di Indonesia melakukan kunjungan jurnalistik. Mereka akan bertemu pula dengan pejabat Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif dan Dewan Pers Indonesia”, tambah Duta Besar Al Busyra Basnur.(p/ab)