250 Mahasiswa Indonesia Lanjutkan Studi di Prancis Pada TA 2016

By Admin

nusakini.com--Institut Prancis Indonesia (IFI) dan Kedutaan Besar Prancis menggelar acara seminar keberangkatan dan persiapan studi bagi calon mahasiswa Indonesia pada 12 Juli 2016 di Soehanna Hall Jakarta. 

Rangkaian acara seminar keberangkatan terdiri dari presentasi proses administrasi setiba di Prancis, presentasi perwakilan Business France Bapak Jean-Philippe Arvert mengenai peluang bagi lulusan Prancis di dunia kerja, presentasi metodologi perkuliahan, berbagi pengalaman dan tips sukses studi bersama alumni Prancis, konferensi telewicara dengan alumni Prancis sekaligus penulis novel “Eiffel, I’m in Love” Rachmania Arunita dan Atase Pendidikan KBRI Paris Bapak Surya Rosa Putra, presentasi dari perwakilan perusahaan Perancis; Air Liquide dan Palyja serta pemutaran film dokumenter ‘Studi di Perancis’ karya Rachmania Arunita.

Dubes Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste Corinne Breuzé mengatakan pada tahun ajaran 2016 lebih dari 250 mahasiswa Indonesia siap berangkat ke Prancis untuk menempuh pendidikan tinggi unggulan. 'Mereka berhasil diterima di berbagai universitas dan sekolah tinggi di Prancis berkat motivasi dan rencana studi mereka yang berkualitas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/7).  

Kedubes Prancis di Indonesia mencatat semakin beragamnya tingkat pendidikan yang akan ditempuh yaitu pendidikan Licence (S1), Master (S2) dan Doctorat (S3) dan semakin beragamnya pilihan ranah studi; sastra, pendidikan bahasa Perancis, geografi, ilmu politik, hukum, sosiologi, psikologi, ekonomi, komunikasi, sinema, arsitektur, pariwisata, perhotelan dan restorasi, fashion dan desain.  

"Pilihan studi ini mencerminkan intensifikasi kerja sama kedua belah negara yaitu secara umum dalam bidang politik, ekonomi, kolaborasi ilmiah dan kebudayaan. Kerjasama pendidikan dan antar-universitas memegang peran penting dalam diplomasi Perancis dan Indonesia dan kini tercatat 120 perjanjian kerjasama antara universitas di Indonesia dan universitas di Prancis,” paparnya. (r/ab)