150 Peserta Hadiri Seminar Ekonomi KBRI Beirut

By Admin

nusakini.com-- KBRI Beirut telah melaksanakan Business Forum dan Seminar Ekonomi bertema "Invest and Trade with Remarkable Indonesia" di Movenpick Hotel, Beirut, bekerja sama dengan World Arab Economic Lobby dengan mengundang 150 peserta dari kalangan bisnis dan akademisi, pekan lalu.

Kegiatan selama 2 (dua) jam ini diisi dengan materi yang dibawakan oleh Direktur / Kepala Indonesia Investment Promotion Center Abu Dhabi, Agus Prayitno, dan Direktur / Kepala Indonesia Trade Promotion Center, Gusmalinda Sari. 

Dalam sambutan pembukaan, Dubes RI Beirut, Achmad Chozin Chumaidy menekankan bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi ekonomi yang besar. Sebagai kekuatan ekonomi di ASEAN, Indonesia adalah juga anggota G-20 dengan pertumbuhan ekonomi positif di tengah kondisi ekonomi dunia saat ini. dengan modalitas tersebut,

Duta Besar mengundang kalangan usaha Lebanon untuk mengeksplorasi lebih banyak peluang investasi di Indonesia dan perdagangan dengan Indonesia. meskipun kondisi politik keamanan di Lebanon dan di kawasan kurang kondusif, serta perekonomian global juga melesu namun peluang investasi dan bisnis masih terbuka lebar di Indonesia.

Hal ini dapat menjadi alternatif bagi para pebisnis Lebanon yang ingin mengembangkan usahanya dengan potensi yang menguntungkan. Kondisi Indonesia yang stabil dan memiliki berbagai keuntungan diyakini dapat memenuhi semangat dan keinginan para pengusaha Lebanon untuk berkekspansi ke banyak negara di luar Lebanon. 

Paparan mengenai investasi membahas beberapa hal antara lain mengenai capaian FDI di Indonesia - termasuk penanaman modal oleh investor Lebanon, peraturan-peraturan terkait investasi, serta sektor bisnis yang kiranya paling menarik bagi investor Lebanon yaitu sektor pariwisata dan hospitality. Adapun presentasi mengenai perdagangan membahas 10 produk unggulan dan 10 produk potensial Indonesia, serta promosi mengenai Trade Expo Indonesia 2017. 

Dalam sesi tanya jawab, mayoritas hadirin menyampaikan apresiasi terhadap produk Indonesia yang diakui memiliki kualitas yang baik. Namun aspek harga menjadi pertimbangan karena harga produk Indonesia dinilai lebih tinggi dari produk China. Hal lain yang menarik undangan adalah pengalaman Pemerintah Indonesia membangun iklim yang kondusif bagi dunia usaha, serta keinginan pelaku usaha Lebanon untuk semakin mengintensifkan pertemuan-pertemuan dengan pelaku usaha Indonesia. (p/ab)